Feni Andini Febriani: Seorang Anak Asuh dari Bandung yang Berjuang Meraih Mimpi Mulia

Jakarta – Di usia yang masih belia, Feni Andini Febriani telah menunjukkan tekad yang luar biasa untuk menggapai cita-citanya. Gadis berusia 12 tahun ini adalah murid kelas 6 di MI Al-Hidayah, sebuah sekolah yang menjadi saksi atas prestasi gemilangnya.
Tidak hanya mencatatkan dirinya sebagai juara 1 di kelas, Feni juga dikenal sebagai sosok yang berani berbicara di depan umum. Hal ini membuatnya menjadi inspirasi bagi banyak teman-temannya di Panti Asuhan Mizan Amanah Cabang Kesehatan Jakarta Selatan, tempat ia tinggal selama dua tahun terakhir.
Cita-cita Feni untuk menjadi seorang guru tidak muncul begitu saja. Ia mengaku terinspirasi dari guru-guru di sekolahnya yang dengan penuh kesabaran dan kasih sayang membimbing para murid. “Saya ingin berbagi ilmu dan bisa berbaur dengan murid-murid seperti yang dilakukan oleh guru-guru saya. Mereka adalah motivasi terbesar saya,” ujarnya dengan senyum semangat.
Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Feni tidak hanya menjadi panutan bagi adiknya, tetapi juga dikenal sebagai anak yang tekun dan gemar membaca. Hobi ini tidak hanya memperkaya pengetahuannya, tetapi juga mendukung pelajaran kesukaannya, yaitu sejarah. Ketertarikannya pada sejarah membuat Feni selalu ingin tahu lebih banyak tentang tokoh-tokoh besar dan peristiwa penting yang membentuk dunia.
“Terima kasih untuk para ayah bunda dan dermawan juga Ibu guru. Mereka adalah sosok orangtua bagiku, jasa kasih sayang mereka dan ilmu yang tak akan bisa terbayarkan oleh apapun. Kelak aku harus membayarnya dengan bisa membahagiakan mereka dan buat mereka bangga telah mendidik aku,”
Sebagai anak dhuafa, Feni telah menghadapi berbagai tantangan hidup. Namun, tinggal di Panti Asuhan Mizan Amanah selama dua tahun terakhir memberinya banyak pelajaran berharga. Di sana, ia mendapatkan dukungan tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga dalam pengembangan karakter. Para pengasuh dan teman-teman di panti menjadi keluarga kedua bagi Feni.
Dengan segala prestasi dan sifat keberaniannya, Feni diprediksi memiliki masa depan yang cerah. Ketekunannya dalam belajar dan keinginannya untuk terus berbagi ilmu adalah modal besar untuk mewujudkan cita-citanya.
“Aku ingin menjadi guru yang bisa menginspirasi dan membantu anak-anak lain, terutama mereka yang kurang beruntung seperti aku,” katanya penuh keyakinan.
Feni Andini Febriani adalah contoh nyata bahwa dengan semangat, tekad, dan dukungan yang tepat, tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk diraih. Semoga kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi kehidupan.
Ayok dukung terus program pemberdayaan kemandirian anak yatim dan dhuafa binaan Mizan Amanah agar semakin banyak yang mudah untuk meraih asa dan cita di masa depan kelak.
Catatan : Dhuafa Andini merupakan salah satu dari puluhan ribu bahkan ratusan ribu anak yang telah menjadi yatim piatu dan kaum dhuafa dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu.
Artikel Dan Berita ini merupakan bagian dari Program Kemandirian Yatim Dan Dhuafa Milik Laznas Mizan Amanah yang bertujuan membantu anak-anak Yatim dan Dhuafa agar mereka bisa memiliki pendidikan yang berkualitas dan kehidupan yang lebih baik di kemudian hari.