9 Cara Mendidik Anak Agar Menjadi Pribadi Yang Baik dan Mandiri

Cara mendidik anak di usia dini tentu sangat berbeda dengan usia remaja nanti, Bun. Hal ini karena perkembangan otak anak belum sempurna sehingga kadang ia belum mampu memahami apa yang Bunda inginkan. Maka, Ayah Bunda perlu memahami bagaimana kiat mendidik anak yang tepat agar si Kecil bisa tumbuh maksimal memiliki kepribadian baik dan siap belajar.

Seperti apa cara yang tepat mendidik anak di usia dini? Yuk, cari tahu tips selengkapnya di sini!

Cara Mendidik Anak dengan Baik
Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi sosok pintar dan berkepribadian baik. Namun, hal tersebut tidak bisa serta merta terjadi.

Ayah Bunda serta anggota keluarga lainnya yang tinggal di dalam satu rumah perlu bekerjasama mendidik si Kecil dengan cara yang tepat dan konsisten. Sebab, rumah dan keluarga inti adalah sosok paling pertama yang menjadi panutan untuk anak belajar.

Untuk itu orang tua perlu memahami bagaimana kiat mendidik anak usia dini yang tepat sebagaimana berikut ini:

  1. Memberikan kasih sayang yang cukup.
    Adalah hal utama yang harus diberikan kepada anak, tidak berlebihan namun juga tidak menjadi sosok yang otoriter. Orang tua dapat mengekspresikan rasa sayang secara langsung, dengan tersenyum atau mengucapkan kata “orang tua Sayang Kamu” sesaat sebelum atau setelah bangun tidur.
  2. Mengajak bermain bersama.
    Pembelajaran pada anak usia dini dilakukan melalui bermain. Misal, mengenalkan huruf atau angka melalui permainan dengan menunjukan gambar yang menarik, atau untuk mengasah kreatifitas anak dan meningkatkan kosa kata hingga sifat baik dan buruk, dengan cara membacakan dongeng pada anak.
  3. Memberikan pujian.
    Ketika anak melakukan sesuatu yang positif, orang tua hendaknya memberikan pujian. Memberikan pujian dapat membangun rasa percaya diri, bahwa ia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu hal dengan baik.
  4. Gunakan kalimat positif.
    Bila ingin menegaskan kewajiban dan tanggung jawab saat di rumah, hindari pemakaian kata “jangan” ketika melarangnya, sebaiknya gunakan kalimat poitif seperti kaimat anjuran dan bukan kalimat suruhan.Contohnya, ketika ingin anak merapikan mainan, orang tua bisa mengatakan “Mamah dan Papa, lebih senang jika mainannya dirapikan kembali setelah digunakan.” Katakan ini dengan intonasi yang lembut, bukan dengan memarahi atau membentak dengan suara keras. Karena cara menegur anak yang efektif adalah dengan berbicara lembut dan pelan.
  1. Berikan contoh yang baik.
    Peran orangtua dalam mendidik adalah menjadi panutan atau contoh yang baik. Dengan begitu, anak akan menetapkan standar perilaku bagi dirinya sendiri dengan mengamati orangtuanya.Oleh karena itu, orangtua harus selalu memperlihatkan perilaku yang baik di depan anak, misalnya dalam hal sopan santun, kebersihan diri, giat beribadah, rajin bekerja dan lain-lain.
  2. Hindari menanamkan hal negatif.
    Salah satu hal negatif yang tidak boleh dilakukan adalah menakutinya. Bila anak sulit diarahkan, hindari membuatnya menurut dengan menakut-nakutinya. Misalnya menakuti dengan menggunakan hantu, setan, dan semacamnya yang tidak sesuai fakta. Anak dapat merasa trauma, bisa saja kelak ia jadi takut mencoba hal-hal baru.

    Selain itu, orangtua juga dilarang untuk mengajarkan anak berbohong. Anak-anak masih sangat masih polos, kata-kata orang tua adalah sesuatu yang ia pegang teguh. Maka ketika orang tua berbohong anak akan menganggap hal tersebut adalah suatu hal yang biasa sehingga dikemudian hari ia juga akan melakukannya.Contoh: memberikan ancaman, seringkali orangtua menganggap bahwa ancaman adalah solusi terbaik untuk membuat anak disiplin. Namun hal ini tidaklah benar, sebaiknya berikan pemahaman pada anak tentang konsekuensi dari setiap perbuatannya. Misalnya, jika tidak mau mandi, maka badannya akan bau dan lain sebagainya.

  3. Bersikap terbuka pada anak.
    Anak-anak senang bercerita tentang apa yang telah ia lakukan, oleh karena itu orang tua harus merespon hal tersebut dengan positif. Ajak mereka untuk sering berkomunikasi, misal: menanyakan tentang kegiatannya dalam sehari atau selama di sekolah, menayakan tentang perasaannya dan lain-lain.

Itulah beberapa cara dan kiat-kiat agar anak kita menjadi pribadi yang baik dan mandiri, semoga kita semua para orangtua di mampukan untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berguna bagi nusa,bangsa dan agama. Aammiinn


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 + 19 =

Kolaborasi kebaikan untuk kemaslahatan bersama.

Wujudkan cita-cita generasi untuk masadepan bangsa.

Relawan
0 +
Program
0
Penerima Manfaat
0 k+
John Doe
John Doe@username
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
John Doe
John Doe@username
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
John Doe
John Doe@username
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Ringankan Kebaikan, Beratkan Timbangan.

Kami berkomitmen untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama anak yatim dan kaum dhuafa.

Investasikan kepedulian Anda untuk masa depan mereka yang lebih baik. Jadilah bagian dari perubahan, uluran Anda adalah kunci harapan mereka.

Newsletter

Dana yang didonasikan melalui Mizan Amanah bukan bersumber dan bukan untuk tujuan pencucian uang (money laundry), termasuk terorisme maupun tindak kejahatan lainnya.

Download Aplikasi:

2025 © Mizan Amanah. All Rights Reserved.