Dalam kitab Ihya Ulumuddin Imam Al Ghazali membagi tiga tingkatan puasa,
1. Shaumul Ummum atau puasanya orang awam, dimana pada kondisi ini seseorang berpuasa hanya sebatas menahan perut dan kemaluan dari memenuhi kebutuhan syahwat.
2. Shaumul Khushus atau puasanya orang-orang spesial, dimana orang yang berpuasa selain menahan perut dan kemaluan, juga menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki & segala anggota badannya dari perbuata dosa dan maksiat.
Mulutnya pun terjaga dari perbuatan menggunjing, bergosip apalagi memfitnah.
3. Shaumul Khushusil Khushus atau puasanya orang-orang yang istimewa, dimana orang yang berpuasa pada tingkatan ini selain menahan diri dari maksiat, tetapi juga menjaga hatinya agar tidak ragu kepada akhirat, menahan pikirannya dari masalah duniawi, serta menjaga diri dari berpikir kepada selain Allah.
Mereka akan batal puasanya apabila terbesit didalam hati dan pikirannya tentang selain Allah, seperti cenderung memikirkan harta dan kekayaan dunia.
Jika kita renungkan, puasa level ketiga ini adalah puasanya para Nabi, Shiddiqin dan Muqarrabin, sedangkan level kedua adalah puasanya orang-orang soleh.
Lalu bagaimana dengan Kita? di level berapakah puasa kita saat ini? semoga bisa menjadi pengingat dan kita senantiasa bisa memperbaiki diri untuk mencapai level puasa terbaik.
