Abu Thalhah merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW dari kaum anshar yang memiliki kebun-kebun terbaik dan terbanyak di kota Madinah. Salah satu kebun terbaik yang dimilikinya terletak tidak jauh dari masjid Nabi Muhammad SAW. Kebun tersebut bernama kebun Bairuha dan ia sangat mencintai kebunnya tersebut. Di dalamnya, terdapat air telaga yang sangat menyegarkan saat diminum. Nabi Muhammad SAW sering mengunjungi kebun tersebut dan juga meminum air telaganya.
Dikisahkan, suatu ketika turun firman Allah Q.S Ali Imran ayat 92 yang berbunyi :
“Kalian tidak akan mendapatkan kebaikan, sampai kalian menginfakkan apa yang kalian cintai.”
Mendengar ayat tersebut, Abu Thalhah bergegas pergi menemui Nabi Muhammad SAW dan berkata :
“Ya Rasulullah, Allah SWT berfirman, ‘Kalian tidak akan mendapatkan kebaikan, sampai kalian menginfakkan apa yang kalian cintai’. Sementara harta yang paling aku cintai adalah Kebun Bairuha. Maka aku sedekahkan kebun ini untuk dibelanjakan di jalan Allah SWT. Aku berharap mendapat pahala dan menjadi simpananku di sisi Allah SWT. Silahkan manfaatkan kebun ini untuk kemaslahatan umat.,” kata Abu Thalhah kepada Nabi Muhammad SAW.
Nabi langsung memuji Abu Thalhah dengan penuh kegembiraan, “Luar biasa! Itu kekayaan yang untungnya besar. Dan inilah salah satu pemberian yang mulia di sisi Allah. Aku telah mendengar apa yang kamu harapkan. Dan aku menyarankan agar manfaatnya diberikan kepada kerabat dekatmu.”
Mendengar hal tersebut, Abu Thalhah menerima nasehat Nabi Muhammad SAW tersebut dan kemudian membagikan kebun tersebut pada kaum kerabat dekatnya yang tidak mampu dan membutuhkan.
Masya Allah! begitu dalam keimanan yang tertancap di hati Abu Thalhah, sehingga ia mampu memberikan harta yang paling dicintainya untuk keperluan umat. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah ini dan semoga kita juga bisa mengikuti jejak beliau agar senantiasa memberikan manfaat kepada umat melalui apapun yang kita miliki.
