Naura Raudhatul Jinan
Nama indah untuk gadis cantik nan pintar asal Sumedang. Naura lahir di Kota Tahu pada tanggal 5 Februari 2012. Ketika usianya baru menginjak 10 tahun, cinta pertama Naura meninggalkannya untuk selama-lamanya. Semenjak itu hari-hari Nsura menjadi sendu, semangatnya menjadi layu. Ayah yang menjadi tulang punggung keluarga berpulang ke tempat abadi di sana karena sakit yang tak kunjung membaik.
Naura akhirnya memilih untuk tinggal di Panti Asuhan Mizan Amanah Karangtengah. Mulanya kesedihan selalu bergelayut dalam wajahnya. Paras cantik tidak terlihat jelas karenanya. Semakin kesini, Naura mulai lupa akan rasa sakit yang Ia rasakan beberapa waktu sebelum Naura ke Panti Asuhan. Naura mulai bisa bersosialisasi dengan kawan sebayanya disana dan mulai kembali meniti jalan menuju cita yang telah tertanam dalam-dalam.
Dokter adalah citanya sedari kecil. Sakit sang ayah menjadi alasan konkret bagi Naura menuju cita. Ketika ditanyakan alasan kepadanya, hal mulialah yang keluar dari mulut mungil Naura.
“Supaya bisa bantu orang-orang yang sakit.” jawab singkat Naura.
Hari ini Naura duduk di bangku MI Darussalam dan saat pembagian raport kemarin Naura mendapatkan hasil dari kegigihannya dalam belajar: Ranking 3 di kelas. Prestasi yang Naura dapatkan bukan datang dengan begitu saja. Usaha untuk mendapatkan prestasi ini ia lakukan secara rutin dan konsisten setiap harinya. Banyak membaca ulang buku pelajaran ketika waktu senggang salah satunya. Naura selalu mesra jika sedang berduaan dengan buku. Membuat orang-orang yang melihat cemburu karenanya.
Pintar, Rajin, Sholehah
Abi Tajudin adalah orang tua asuh Naura selama ia tinggal di Panti Asuhan. Kebutuhan Naura sehari-sehari sepenuhnya diurusi oleh beliau. Ketika saya bertanya bagaimana keseharian Naura disini, Abi Tajudin dengan antusias mengatakan bahwa Naura adalah anak yang pintar, rajin, dan sholehah. Naura termasuk anak yang cepat dan cekatan ketika sedang belajar, sering terlihat membaca buku-buku pelajaran dan mengulangnya, juga kegiatan ibadahnya selalu terdepan dan baik.
“Sehari-harinya Naura termasuk anak yang pintar, rajin dan sholehah. Dia cepat menangkap pelajaran yang diberikan guru-gurunya baik disekolah maupun di Panti Asuhan, sering mengulang-ngulang pelajaran yang telah diberikan oleh guru-gurunya, dan dalam ibadahnya selalu tepat waktu.” ujar Abi Tajudin.
Abi Tajudin berharap kedepannya Naura bisa menjadi anak yang berguna untuk bangsa, negara, agama, dan Naura bisa mencapai semua hal yang Naura cita-citakan.
“Semoga Naura bisa menjadi anak yang berguna untuk bangsa, negara, dan agamanya. Semoga juga semua hal yang Naura cita-citakan bisa terwujud.” pungkas Abi Tajudin.
Si Rajin dari Sumedang
Naura adalah bukti bahwa konsistensi bisa mengantarkan kita kepada prestasi. Tumbuh menjadi anak yatim tidak menjadikannya hilang arah dan semangat untuk mewujudkan cita-citanya. Semangatnya dalam belajar dan rajinnya dia mengulang pelajaran adalah bekal utama Naura memeroleh prestasinya hari ini. Hal inilah yang menjadi tauladan baik untuk kita semua. Semangat yang ia tunjukan membawa pesan bahwa kekurangan bukanlah penghalang untuk bisa bertumbuh dan berprestasi.
Naura adalah salah satu anak beruntung yang bisa mendapatkan bantuan pendidikan dari AYah Bunda. Masih banyak lagi diluar sana anak-anak yatim dan dhuafa yang memerlukan bantuan agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Naura sangat amat bersyukur atas anugerah yang ia dapatkan hari ini, Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Ayah Bunda atas semua hal yang telah diberikan kepada Naura. Semoga harta yang dikeluarkan Allah Swt,. gantikan dengan yang lebih baik.
Ayah Bunda, masih banyak anak yatim dan dhuafa yang memerlukan bantuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Teruslah terhubung dengan kami agar kebaikan terus terhubung juga kepada orang-orang yang berhak mendapatkannya. Kebaikan Ayah Bunda adalah semangat bagi anak yatim dan dhuafa untuk mencapai berbagai prestasi.