Jika kita mendengar tentang Panti Asuhan mungkin yang akan terbesit oleh kita adalah sebuah rumah/tempat penampungan bagi Anak-anak Yatim dan Dhuafa ataupun anak jalanan,anak terlantar serta gelandangan.
Tidak bisa di pungkiri bahwasannya memang betul jika kita mendefinisikan panti asuhan dengan sebutan/lafal diatas. Dan lebih dari itu kita harus tahu makna lebih dalam dari sebuah “Panti Asuhan” itu sendiri.
Panti Asuhan adalah rumah/tempat untuk menampung Anak-anak yatim dengan strata sosial di bawah yang menjadikan mereka harus tinggal dan bermukim di sebuah Panti asuhan guna demi menyambung hidup.
Dan menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) Panti Asuhan diartikan sebagai rumah, tempat, atau kediaman yang digunakan untuk memelihara (mengasuh) anak yatim, piatu, yatim piatu, dan juga termasuk anak terlantar.
Lalu panti asuhan juga ada yang bisa terwujud berkat adanya pelayanan sosial yang didirikan oleh pemerintah maupun masyarakat, ataupun sebuah kelompok/organisai.
Dan dapat juga kita definisikan bahwasannya panti asuhan adalah lembaga sosial nirlaba yang menampung, mendidik dan memelihara anak-anak yatim, yatim piatu dan anak terlantar yang bertujuan untuk membantu atau memberikan bantuan terhadap individu, kelompok masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang,pangan dan papan.
Dan di negara kita Indonesia tercinta ini, Panti asuhan berada dibawah pengawasan Dinas sosial. Lalu yang perlu kita ketahui juga yakni Menurut catatan Komnas Perlindungan Anak (PA) terdapat sekitar 1.200 panti di Jakarta dengan total 3.000 panti asuhan yang berdiri di wilayah Jabodetabek, namun hanya 38% panti yang memiliki izin resmi dan memiliki fasilitas yang layak. Ribuan panti ini diperkirakan menampung lebih dari 20.000 anak yatim.
Dan panti asuhan adalah tempat bagi mereka para anak-anak yatim piatu untuk mereka belajar dan menjadi langkah awal mereka untuk meraih cita-cita yang amat sangat gemilang di masa depan.
