Rubrik - Mizan AmanahRubrik - Mizan Amanah
  • Zakat
  • Wakaf
  • Sedekah
  • Inspirasi
  • Berita
  • Lainnya
    • Hukum Syariah
    • Inspirasi Usaha
    • Kabar Umat
    • Kisah Berkah
    • Pendidikan Anak
    • Sehat Islami
Reading: Kisah Nabi Nuh AS saat Berdakwah
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Rubrik - Mizan AmanahRubrik - Mizan Amanah
Font ResizerAa
  • Berita
  • Inspirasi
  • Zakat
  • Wakaf
  • Sedekah
  • Hukum Syariah
  • Inspirasi Usaha
  • Kabar Umat
  • Kisah Berkah
  • Pendidikan Anak
  • Sehat Islami
Search
  • Kategori
    • Zakat
    • Sedekah
    • Wakaf
    • Inspirasi
    • Berita
  • Rubik lainnya
    • Hukum Syariah
    • Inspirasi Usaha
    • Kabar Umat
    • Kisah Berkah
    • Pendidikan Anak
    • Sehat Islami
  • Mizan Amanah
    • Tentang Kami
    • Program Kami
    • Relawan
    • Donasi
Sudah punya akun? Sign In
Follow US
2024 © Mizan Amanah. All Rights Reserved.
Kisah Berkah

Kisah Nabi Nuh AS saat Berdakwah

43 Views Last updated: 19/04/2025
SHARE

Setiap Nabi yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdakwah, pasti memiliki tantangannya masing-masing, seperti halnya yang dialami oleh Nabi Nuh AS.

Dalam rentang usia Nabi Nuh AS yang mencapai 950 tahun, ternyata tak banyak orang yang menerima dakwah beliau. Hanya 80 orang saja yang akhirnya menjadi pengikut Nabi Nuh AS.

Di zaman beliau, banyak kaumnya yang menyembah berhala. Mereka memanggil berhala-berhala itu dengan berbagai nama, seperti Wadda, Suwaa’, dan Yaghuts. Kadang dengan nama Ya’uq, atau Nasr.

Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa‘, Yagus, Ya‘uq dan Nasr.” (QS Nuh: 23).

Pada kondisi seperti ini, Nabi Nuh AS mendakwahi kaumnya dengan ulet dan sabar. Beliau juga berdakwah dengan penyampaian kata yang lembut, serta mencurahkan kepeduliannya kepada mereka.

Nabi Nuh AS berdakwah di siang dan malam hari. Baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Jika beliau melihat peluang dakwah di malam hari, maka beliau melakukan dakwah di malam hari itu juga. Dan bila ada peluang dakwah secara terang-terangan, maka beliau menyampaikan dakwah secara terang-terangan juga.

Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka (untuk beriman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya (ke wajahnya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri. Lalu sesungguhnya aku menyeru mereka dengan cara terang-terangan. Kemudian aku menyeru mereka secara terbuka dan dengan diam-diam. (QS Nuh: 5-9).

Nabi Nuh AS memiliki cara tersendiri dalam dakwahnya. Beliau berdakwah dengan menggiring nalar orang-orang untuk melihat kehidupan, memikirkan kejadian yang ada di alam raya, serta hal-hal lainnya yang saling berkaitan, sebagaimana yang tertera dalan QS Nuh ayat 14-20 berikut ini:

Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian). Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis? Dan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)? Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur), kemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkan kamu (pada hari Kiamat) dengan pasti. Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas. (QS. Nuh: 14-20).

Sedikit dari mereka yang akhirnya membenarkan risalah beliau. Mereka terdiri dari kaum yang lemah dan tak berpunya. Sedangkan yang lainnya, para elit yang memiliki kekuasaan dan jabatan, tidak mau membenarkan risalah beliau. Mereka tidak hanya menolak dakwah Nabi Nuh AS. Mereka juga mengejek dan merendahkan martabat Nabi Nuh AS. Maka dari itu, Allah SWT menutup hatinya karena mereka tidak memaksimalkan potensi pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran mereka untuk mendapatkan hidayah.

Nabi Nuh AS kemudian mengingatkan para elit agar mereka meninggalkan berhala. Jika tidak, maka akan ada banjir besar yang datang melanda mereka sebagai hukuman dari Allah SWT.

Lalu para elit itu menjawab, “Nuh kan manusia biasa, sama seperti kami. Mana mungkin dia bisa mengetahui sesuatu sebelum terjadi,”

Nabi Nuh AS tetap bersabar. Beliau mengatakan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui kapan banjir itu datang.

Akhirnya, beliau bersama 80 pengikutnya bergegas membuat kapal. Berdasarkan petunjuk Allah SWT, semua yang berada di kapal itu bisa selamat dari banjir besar.

Suatu hari, saat Nabi Nuh AS dan beberapa kaumnya yang taat sudah selesai membuat kapal, petunjuk Allah SWT datang lagi.

Hingga apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, Kami berfirman, “Muatkanlah ke dalamnya (kapal itu) dari masing-masing (hewan) sepasang (jantan dan betina), dan (juga) keluargamu kecuali orang yang telah terkena ketetapan terdahulu dan (muatkan pula) orang yang beriman.” Ternyata orang-orang beriman yang bersama dengan Nuh hanya sedikit. (QS Hud: 40).

Suatu ketika, di Negeri Nabi Nuh AS turun hujan lebat. Hujan tersebut menyebabkan banjir besar. Orang-orang yang ingkar terhadap dakwah Nabi Nuh AS akhirnya hanyut bersama banjir, termasuk putra Nabi Nuh AS, Qan’an.

Dari jauh, tampak Qan’an berusaha menyelamatkan diri ketika banjir mulai datang. Nabi Nuh AS masih mengajak anaknya agar mau naik ke kapal. Namun sayang sekali, Qan’an bersikap sombong. Ia tak mau naik ke kapal. Ia memilih berenang dan naik ke gunung. Dan meskipun sudah naik ke gunung, ia tetap meninggal karena terseret banjir.

Keesokan paginya, hujan berhenti dan langit cerah kembali. Dan kapal Nabi Nuh AS berlabuh di wilayah Armenia. Nabi Nuh AS beserta kaumnya mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan mereka memulai kehidupan baru disana.

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.

By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Subscribe Now

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

Most Popular
Apa Pentingnya Sedekah Jumat?
20/06/2025
Laznas Mizan Amanah Salurkan Santunan Pendidikan Sekolah Untuk Yatim Berperestasi di Banjar Jawa Barat
20/06/2025
Laznas Mizan Amanah Salurkan Ratusan Kilo Beras Kepada Warga Siluman Kota Banjar Jawa Barat
20/06/2025
Bagaimana Peran Mizan Amanah Dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia?
16/06/2025
Amalan-amalan Yang Dapat di Lakukan Menjelang Satu Muharram 1447 H
16/06/2025

You Might Also Like

BeritaInspirasiKabar UmatKisah BerkahPendidikan AnakSedekahZakat

Sambut Muharram, Mizan Amanah Ajak Masyarakat Usap Kepala Yatim dan Tebar Kebahagiaan Lewat Open House Lebaran Yatim

BeritaHukum SyariahKisah BerkahKurban

Sejarah Idul Adha dan Hikmah Di Balik Ibadah Kurban

BeritaHukum SyariahInspirasiKisah BerkahKurbanUmum

Meneladani Peristiwa Kurban Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS

BeritaInspirasiKisah BerkahSehat IslamiUmum

Beginilah Pola Hidup Sehat Ala Rasulullah

Ikuti Update

Langganan newsletter kami untuk dapat berita terbaru!

Rubrik - Mizan Amanah

Dengan visi menjadi yang terdepan di tingkat nasional, Mizan Amanah berkomitmen menyalurkan setiap titipan zakat dengan penuh dedikasi.

Berita Terbaru

  • Hukum Syariah
  • Inspirasi Usaha
  • Kabar Umat
  • Kisah Berkah
  • Pendidikan Anak
  • Sehat Islami

Sumber

  • Tentang Kami
  • ProgramHot
  • Layanan
  • Relawan

Donasi online

Ingin menyalurkan bantuan secara langsung ke Mizan Amanah?
Donasi Sekarang