Kita hidup di zaman dimana semua serba cepat. Saat gajian datang, langsung dibelanjakan untuk kebutuhan, gaya hidup, atau “self reward”. Sisanya? Disisihkan sedikit untuk tabungan, atau investasi. Bukan sesuatu hal yang salah, tapi kadang, di antara semua perencanaan finansial itu, ada satu hal yang sering terlupa: zakat.
Bukan karena kita pelit, tapi karena terlalu sibuk merasa belum cukup. Selalu ada alasan untuk menunda: pengeluaran masih banyak, target tabungan belum tercapai, investasi belum stabil. Padahal, di balik setiap “nanti aja kalau udah mapan”, ada orang yang menunggu uluran tangan kita untuk sekadar makan hari itu.
“Saya dulu sering bilang, nanti kalau penghasilan saya besar baru mau rajin zakat. Tapi rezeki nggak pernah terasa cukup sampai akhirnya saya sadar, mungkin justru karena saya belum mau berbagi.” seseorang menceritakan pengalamannya.
Zakat bukan untuk orang kaya. Zakat adalah untuk orang yang percaya bahwa harta itu titipan.
mungkin sebagian dari kita berfikir disimpan membuat harta lebih aman, tertabung, tersimpan untuk jangka panjang, padahal justru di situlah kita kehilangan keberkahan. Harta bisa menumpuk, tapi kalau tak ada restu dari langit, rasanya tetap hampa.
Kita rajin menabung agar masa depan terjamin, rajin investasi agar uang terus berkembang, tapi lupa bahwa zakat adalah investasi paling pasti, karena keuntungannya bukan hanya di dunia, tapi di akhirat.
Sekarang, di tengah dunia yang makin materialistis, zakat jadi pengingat: bahwa rezeki bukan cuma untuk dinikmati, tapi untuk dihidupkan kembali lewat kebaikan. Bahwa sebagian dari yang kita miliki memang dititipkan, bukan dimiliki.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi membersihkan harta kita?
Karena zakat tak menunggu kaya, tapi menunggu sadar, bahwa setiap rezeki yang kita genggam, ada hak orang lain yang sedang menahan lapar.
Bersama Mizan Amanah, zakatmu akan disalurkan tepat sasaran, hingga menjangkau pelosok negeri.
Memberi manfaat bagi para yatim, dhuafa, dan mereka yang membutuhkan uluran tangan kebaikan. Setiap zakat yang ditunaikan dengan tulus, ada kehidupan yang kembali tersenyum, dan ada keberkahan yang akan selalu pulang ke pemiliknya.
Masih bingung soal zakat?
Sahabat bisa konsultasi langsung dengan tim Mizan Amanah di 08111873334. untuk tanya seputar perhitungan, penyaluran, atau jenis zakat yang sesuai.
Yuk, tunaikan zakat terbaikmu melalui donasi.mizanamanah.org/zakat
Biar harta nggak cuma bertambah, tapi juga menenangkan. Karena pada akhirnya, rasa cukup bukan datang dari jumlah, tapi dari keberkahan yang dijaga.
“Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar,
dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya.”
(QS. At-Talaq: 2–3)