Setiap anak yatim punya mimpi.
Ada yang ingin terus sekolah dan membanggakan orang tuanya dari surga, ada yang bercita-cita menjadi hafidz Qur’an, ada pula yang hanya ingin tumbuh dalam hidup yang lebih baik dan penuh kasih.
Namun di balik senyum dan semangat mereka, ada kenyataan bahwa mereka tidak bisa berjuang sendirian. Butuh tangan-tangan yang peduli, hati-hati yang ingin berbagi, dan langkah-langkah kecil dari kita semua untuk menerangi jalan mereka menuju masa depan.
30 tahun, Mizan Amanah terus menjadi jembatan kebaikan — menghubungkan para dermawan dengan anak-anak yatim dan dhuafa di seluruh penjuru negeri. Melalui pendidikan, bantuan keseharian, hingga pembinaan karakter dan spiritual, setiap donasi yang dititipkan menjadi bagian dari perjuangan yang nyata: menghadirkan harapan di tengah keterbatasan.
Setiap rupiah yang sahabat berikan, setiap doa yang sahabat kirimkan, bukan hanya membantu anak-anak itu bertahan — tapi juga membuat mereka berani bermimpi lagi. Dan bukankah Rasulullah ﷺ telah mengajarkan kepada kita tentang keutamaan menyayangi anak yatim?
“Siapa yang memelihara anak yatim, maka aku bersamanya di surga.” (HR. Bukhari)
Bersedekah untuk anak yatim bukan sekadar memberi, tapi menanam benih kebaikan yang akan tumbuh menjadi keberkahan tanpa henti. Sebagaimana Allah berfirman:
“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Dari satu kebaikan kecil, tumbuh begitu banyak kisah besar.
Seperti kisah Yasi Dika Mustofa, anak berusia 10 tahun yang kini tinggal di asrama Mizan Amanah.
Dika tumbuh tanpa ayah dan memiliki ibu dengan gangguan mental. Namun di balik ujian hidupnya, Dika dikenal sebagai anak yang cerdas dan penuh imajinasi. Ia senang menggambar dan membuat kerajinan tangan — bakat seni yang sering membuat gurunya kagum.
Dan saat ditanya apa yang paling ia rindukan, Dika berkata lirih, “Kalau ibu masih ada, aku pingin beliin baju baru buat ibu. Karena aku sayang ibu.”
Kata-kata sederhana dari seorang anak kecil itu mengajarkan kita, bahwa cinta dan harapan bisa tumbuh meski di tengah keterbatasan. Melalui dukungan para dermawan, Dika kini bisa sekolah dengan tenang, hidup di lingkungan yang aman, dan terus melangkah menuju mimpinya.
Mari jadikan kebaikan ini bagian dari hidup kita.
Dengan berdonasi rutin bersama Mizan Amanah, sahabat bisa membantu anak-anak yatim dan dhuafa seperti Dika untuk mendapatkan pendidikan, kasih sayang, serta kesempatan meraih masa depan yang mereka impikan.
Terima kasih kepada seluruh donatur yang telah setia berbagi kebaikan bersama Mizan Amanah. Doa terbaik kami, semoga setiap kebaikan dibalas Allah dengan rezeki yang luas, keluarga yang bahagia, dan hati yang selalu diliputi ketenangan.
Karena bersama kita, anak-anak yatim tak hanya bermimpi — mereka tumbuh, berjuang, dan perlahan mengubah dunia dengan senyum yang lahir dari kebaikan hatimu.
Bersama Mizan Amanah, mari terus rawat harapan, hidupkan mimpi, dan raih surga bersama anak-anak yatim. Uluran tangan mu berarti besar bagi mereka. Donasi sekarang di mizanamanah.org/mimpi-anak-yatim
