Lahir di Malaysia sampai akan dibuang Ibunya, dibawa oleh Neneknya, dan dititipkannya ke Mizan Amanah: Kisah Hidup Zarina Yatim Berprestasi Asal Garut
Zarina
Namanya Zarina. Seorang gadis kecil dari Kota Intan, Garut-Jawa Barat. Sedari lahir Zarina tidak pernah mengenal sosok ayahnya. Dia tidak ingat kapan tepatnya sang ayah pergi meninggalkannya. Sedari kecil Zarina hanya mengenal baik neneknya saja. Sempat bersama dengan ibunya namun tak lama, Zarina akhirnya di urus dengan sepenuh hati oleh neneknya.
(Zarina Menyiram Tanaman)
Zarina lahir di Malaysia, ya dia tidak lahir di Indonesia. Menurut tuturannya, Zarina lahir ketika ibunya sedang merantau disana. Tumbuhnya Zarina bersama ibunya disana membuat ruang gerak ibu Zarina terganggu. Hingga akhirnya Ibu Zarina berniat ingin menelantarkan Zarina saja di Malaysia. Namun akhirnya dengan penuh kasih sayang, nenek Zarina datang menjemputnya untuk dibawa pulang ke Indonesia dan hidup bersama neneknya. Sejak dari hari itu juga Zarina tidak pernah lagi melihat dan berinteraksi dengan ibunya. Jangankan bertukar kabar, hanya sekedar melihat wajahnya pun Zarina tidak pernah lagi.
Dibuang Ibunya Sendiri, Diselamatkan Neneknya, Dibantu Mizan Amanah
Pada mulanya Zarina mendapatkan kehidupan yang cukup selama bersama neneknya. Namun semenjak ia mulai bersekolah, Nenek Zarina tidak lagi sanggup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan tidak bisa lagi membiayai Zarina untuk bersekolah. Hal ini disebabkan karena Nenek Zarina terkena penyakit stroke sehingga dalam menjalani kehidupannya sehari-harinya pun ia kesusahan. Kehidupan yang cukup itu pun berubah menjadi serba kekurangan. Uang dari hasil kerja neneknya hanya cukup untuk membeli makan mereka berdua saja untuk setiap harinya. Sehingga kata “Syukur bisa makan dalam sehari juga” terucap dari bibir mungilnya.
(Zarina Kanan bersama Ayunin Kiri)
Kesulitan ekonomi membuat Zarina sempat tidak melanjutkan sekolah sebentar. Hingga akhirnya Nenek Zarina mengambil keputusan untuk memasukan Zarina ke Mizan Amanah. Sejak saat itu Zarina kembali merajut asanya untuk mewujudkan cita. Zarina mulai kembali bersekolah meskipun harus mengulang kembali kelas 1 nya, ia mulai kembali belajar dan banyak menyerap hal-hal baru yang ia temukan setiap harinya.
Selayaknya anak kelas 1 SD, Zarina memiliki sifat kekanak-kanakan yang masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Kadang-kadang karena berebut satu benda dengan temannya, Zarina bisa menangis sampai berjam-jam. Hal yang bisa meredakan tangisan Zarina hanyalah satu, pelukan tulus dari ibu asuhnya.
(Potret Umi Ipah bersama Zarina ketika Bercerita tentang Latar Belakang Zarina)
“Zarina itu termasuk anak yang berhati lembut sekali. Mungkin karena memang dia masih kecil, jadi masih butuh banget kasih sayang dari orangtuanya. Disini (Mizan Amanah Pasir Kuda) ada dua orang yang tipikalnya kaya dia (Ayunin). Kalau lagi berantem dua-duanya sudah pasti dua-duanya nangis juga. Kalau sudah nangis, mereka berdua cuma bisa berhenti kalau udah dipeluk saya” ujar Umi Ipah, Ibu Asuh Zarina di Mizan Amanah Pasir Kuda.
(Zarina Bermain bersama Teman-temannya)
Zarina masih sangat amat membutuhkan kasih sayang dari orang tua. Hanya sebatas memanggil mamah saja rasanya sangat amat berarti baginya. Sampai saat ini harapannya ingin bertemu lagi dengan ibunya masih terus terpatri. Iya, betul, Zarina kecil masih sangat membutuhkan rasa sayang dari orangtua untuk menemaninya tumbuh.
(Potret Zarina Menggunakan Baju Silatnya)
“Saya sangat terharu sekali ketika Zarina meminta agar diizinkan memanggil saya dengan panggilan mamah ketika anak-anak lain disini memanggil umi. Selain itu juga beberapa kali ia meminta izin untuk sekedar tidur bareng dengan saya di kamar saya. Terkadang ketika sedang bercerita dia masih suka bilang ingin bertemu lagi dengan ibunya. Memang anak seusia Zarina sedang membutuhkan kasih sayang dari orang tua. Jadi tak heran sikap dan perilakunya begitu.” lanjut Umi Ipah menjelaskan tentang Zarina.
Dan Hari ini Dialah Juaranya
Hari ini Zarina termasuk anak asuh yang berprestasi. Ia berhasil menjadi juara 2 di kelasnya ketika pembagian raport beberapa waktu kebelakang. Tidak hanya berprestasi di bidang akademik, Zarina juga berhasil mencatatkan namanya sebagai jawara di Kejuaraan Pencak Silat Wasit Juri Championship 3 Kota Depok. Semua yang Zarina dapatkan hari ini adalah buah dari semangat Zarina untuk menggeluti berbagai hal di hidupnya. Alhamdulillah, hari ini Mizan Amanah bisa menyelamatkan 1 dari 4 juta anak yatim agar tetap bisa melanjutkan asanya mencapai cita. Zarina adalah bukti bahwa semua orang bisa bangkit dan berprestasi dari keadaan seburuk apapun. Semoga langkahnya untuk mencapai cita selalu diberi kemudahan.
(Zarina bersama Teman-temannya)
Atas apa yang Zarina dapatkan hari ini, tentunya ada andil banyak Sahabat Dermawan di dalamnya. Zarina jadi bisa kembali merasakan duduk di bangku sekolah, kembali bisa merasakan kasih sayang orang tua, dan lagi Ia bisa mendapatkan prestasi di bidang yang Ia geluti. Untuk itu, rasa terima kasih tidak terhingga kami ucapkan kepada Sahabat Dermawan yang terus mendukung kami dalam mengurus anak-anak yatim dan dhuafa. Tanpa Sahabat Dermawan tentunya kami tidak akan bisa melangkah sejauh ini. Terima kasih telah membersamai kami hingga saat ini.
(Zarina, Medali, dan Sertifikatnya)
Sahabat Dermawan, diluar sana masih banyak anak-anak yatim dan dhuafa yang memerlukan bantuan untuk hanya sekedar agar bisa melanjutkan hidupnya. Oleh karena itu, kami mengajak Sahabat Dermawan agar terus ikut serta bersama kami demi memberdayakan mereka. Agar mereka bisa melanjutkan pendidikannya, agar mereka bisa melanjutkan asa mereka dan mewujudkan cita-cita mereka. Mari tetap terhubung dengan kami agar kami tetap bisa menghubungkan berbagai kebaikan Sahabat Dermawan kepada mereka yang membutuhkan.
Dari Pasir Kuda-Bogor, Tim Mizan Amanah Melaporkan #AnakAsuhBerprestasi