Empat Puluh Tahun Menyalakan Ilmu, Kini Pondok Ini Bertahan di Tengah Debu

Di sudut Ciamis, berdiri sebuah pondok sederhana yang telah ada lebih dari 40 tahun. Dari sinilah banyak anak yatim dan dhuafa menimba ilmu, belajar mengaji, dan menata masa depan mereka.
Pondok ini tidak memungut biaya sepeser pun. Sebagian besar santrinya berasal dari keluarga yang kurang mampu. Para pengajar bertahan dengan niat tulus, rela iuran agar kegiatan belajar tetap berjalan dan cahaya ilmu tak padam.
Namun kini, bangunan pondok itu mulai rapuh. Dindingnya retak, atapnya bocor, dan kayunya lapuk dimakan usia. Kondisinya pun kian membahayakan bagi para santri jika tak segera di renovasi.
Yang lebih memprihatinkan, suasana belajar di pondok ini kini sangat berdebu. Tumpukan bahan bangunan yang dibiarkan begitu saja membuat udara di sekitar ruang belajar penuh debu. Namun, para santri tetap bertahan. Mereka tetap duduk bersila, membaca, dan menghafal Al-Qur’an di tengah kondisi yang jauh dari nyaman.
Setiap pagi, pondok ini juga digunakan untuk kegiatan belajar mengajar anak-anak TK di sekitar wilayah tersebut. Di ruang sederhana itulah mereka belajar huruf, membaca doa, dan mengenal nilai-nilai kebaikan sejak dini. Pondok ini menjadi tempat pendidikan yang menyatu untuk berbagai usia—dari anak-anak hingga santri remaja.
Renovasi pondok sebenarnya sempat dimulai, namun terhenti karena keterbatasan dana. Hingga kini, bangunan tua itu masih berdiri seadanya, menyisakan sisa bahan bangunan yang tak lagi tersentuh.
Di antara para santri, ada seorang anak bernama Alam Maulana Ibrahim. Dengan mata penuh semangat, ia berkata,
“Saya ingin pondok ini dilanjutkan pembangunannya, biar bisa fokus belajar, biar nyaman.”
Ibu Alam telah meninggal dunia. Karena itu, ia ingin tetap di pondok—tempat di mana ia bisa menghafal Al-Qur’an dan terus mendoakan ibunya. “Saya mau hafalin Al-Qur’an buat ibu ”.
Bagi Alam dan teman-temannya, pondok ini bukan sekadar tempat belajar, tapi rumah kedua. Tempat mereka tumbuh, belajar, dan saling menguatkan dalam kebaikan.
Kini, pondok ini sangat membutuhkan bantuan kita. Agar bangunan tua ini bisa berdiri kokoh kembali dan tetap menjadi tempat aman bagi para penuntut ilmu—dari anak TK hingga santri yatim.
Bersama Mizan Amanah, yuk kita bantu wujudkan harapan mereka. Karena setiap bata yang kita bantu tegakkan, menjadi amal jariyah yang tak akan berhenti mengalir. Klik Donasi Sekarang di bawah.