Menggapai Asa untuk Terwujudnya Cita: Perjuangan Anak Pekalongan di Ibu Kota
#yatimberprestasi
Menggapai Asa untuk Terwujudnya Cita
Perjuangan Anak Pekalongan di Ibu Kota
Qotrunnada Namanya
Qotrunnada Hendri Ambarukma. Berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah, anak asuh Mizan Amanah Gandul ini mendapat Ranking 3 di sekolahnya. Nada (sapaan akrabnya) sudah menjadi Yatim semenjak Ia berusia 3 tahun. Berasal dari keluarga kurang mampu, hal ini bukanlah menjadi penghalang Nada untuk bisa menggapai asa yang telah tertanam dalam dirinya. Nada yang memiliki cita menjadi seorang Koki membuktikan bahwa kekurangannya bukanlah menjadi penghalang baginya untuk terus melangkah demi terwujudnya cita.
Nada dikenal sebagai anak yang pendiam bagi orang-orang yang baru mengenalnya. Namun dibalik diamnya, Ia menyembunyikan keceriaan dan keriangannya. Jika sedang berkumpul dengan kawan-kawannya, Nada terlihat sangat ceria dan sering bercerita. Selain itu, Nada juga sangat senang menghafal Al-Quran. Nada selalu bersemangat jika menghafal, Ia juga dikenal sebagai anak yang cepat dalam menghafal, baik itu menghafal Al-Quran, Hadist, maupun menghafal pelajaran sekolah.
Kata Mereka soal Nada
Iis Fitriana Sakinah atau sering dipanggil Umi Iis adalah Ibu Asuh Nada di Mizan Amanah Gandul. Keseharian Nada diatur dan diperhatikan oleh Umi Iis. Menurut Umi Iis, Nada merupakan anak yang rajin dan gesit dalam mengerjakan sesuatu. Prestasi yang bisa ia raih hari ini bermodalkan kedua hal tersebut.
“Nada merupakan anak yang sangat rajin dan gesit melakukan segala hal. Jika waktunya belajar, Ia akan sangat fokus dan larut dalam buku-bukunya.” ujarnya.
Selain itu, Umi Iis juga mengungkapkan bahwa Nada senang sekali bercerita jika sedang berkumpul dengan teman-temannya. Ia selalu membawa keceriaan ditengah cerita-ceritanya. Dia juga selalu bersemangat ketika menghafal Al-Quran.
“Nada terlihat pendiam, tetapi ketika bersama teman-teman ceria sekali. Ia juga sering bercerita ke temen-temennya. Ia juga anak yang paling mudah dalam menghafal Al-Quran.” lanjutnya.
Umi Iis berharap bisa tambah rajin dan bisa mempertahankan bahkan meningkatkan prestasinya. Ia juga berpesan agar Nada bisa lebih banyak bersosialisasi dengan temannya yang lain.
“Semoga Nada bisa tambah rajin, bisa mempertahankan bahkan meningkatkan prestasinya. Nada juga harus lebih banyak bersosialisasi dengan teman yang lain.” pungkasnya sambil menasehati Nada.
Semangatnya adalah Tauladan
Nada membuktikan bahwa keterbelakangan dalam hal materi tidak akan pernah melunturkan semangatnya untuk bisa berprestasi. Semangat dan pantang menyerahlah modal utama Nada untuk bisa memeroleh prestasi. Modal inilah yang semoga membawa Nada pada berbagai pencapaian lain di kesempatan yang lain.
Nada adalah salah satu anak yang beruntung bisa mendapatkan bantuan pendidikan dari Ayah Bunda. Masih banyak anak-anak lain yang membutuhkan bantuan untuk bisa melanjutkan pendidikannya. Nada mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Ayah Bunda yang telah tulus memberikan sedikit hartanya untuk dia. Doa baik dari Nada untuk Ayah Bunda selalu terucap dari bibir mungilnya.
“Saya senang sekali bisa mendapatkan peringkat 3 di sekolah. Terima kasih Ayah Bunda karena telah membantu Nada untuk bisa memeroleh pendidikan. Tanpa bantuan Ayah Bunda, Nada tidak bisa mendapatkan prestasi ini. Semoga kebaikan Ayah Bunda dibalas oleh Allah Swt ya.” pungkasnya sebari senyum.
Ayah Bunda, mari terus terhubung dengan kami untuk terus menghubungkan kebaikan kepada orang yang membutuhkan. Kebaikan Ayah Bunda adalah semangat bagi Anak-anak Yatim untuk melanjutkan pendidikannya. Bantu mereka untuk Menggapai Asa untuk Terwujudnya Cita.
Dari Gandul, Jakarta Tim Mizan Amanah Melaporkan
#YatimBerprestasiPart1